Membaca Situasi Dan Kondisi
Tak kurang dari contoh dikehidupan yang kita lalui memberikan pelajaran penting untuk kita baca makna esensi dan subtansinya agar kita sebagai manusia selalu waspada dan mengambil I’tibar dalam memahaminya, hidup mempunyai makna apa yang kita lakukan dan kerjakan sekecil apapun pada intinya. Karena tuhan tidak menciptakan jin dan manusia, kecuali hanya untuk berbakti menyembah kepadaku (Allah SWT), maknanya bahwa kita sebagai makhluk tuhan memiliki potensi untuk melakukan segala tindakan (kreativitas) dalam membaca dan memperhatikan situasi dan kondisi yang ada dalam lingkungan sekitar kita apa yang telah terjadi, membaca merupakan proses memahami, memaknai dan menghayati apa yang dapat kita ketahui untuk diambil pesannya yang tersirat.
Tidaklah sulit bagi orang yang memiliki kemampuan membaca situasi dan kondisi apapun yang terjadi, manakalah ia selalu melakukan pengamatan dan memperhatikan kausalitas sunatullah yang terjadi dalam alam ini, banyak sekali orang-orang kurang mengerti dan memahami situasi kondisi sehingga ia muda menyalahkan siapapun dari tindakan orang lain, sampai-sampai segala sesuatunya terlihat salah semua, itulah gunanya membaca situasi kondisi yang ada. Membaca adalah menggunakan intuisi pikiran, perasaan dan hati nurani untuk melakukan olahrasa pikiran sehingga apa yang diterima akan diproses melalui filterisasi isi yang ada didalamnya, sehingga inti substansinya mengenah. Makna terpenting membaca situasi dan kondisi adalah kita mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan dan keadaan sekitar yang menjadikan kita bisa fleksibel dan enjoy dengan keadaan yang terjadi, sehingga kita merasa nyaman tenang damai dan gembira, serta menjadikan kita muda mendapatkan pesan informasi lebih awal dibanding yang orang lain, sesuai dengan wahyu Allah yang pertama kali diturunkan iqro’ baca dengan menyebut nama tuhanmu…,dengan membaca kita banyak mendapatkan pengetahuan, pengalaman dan wawasan.
Sesibuk apapun aktivitas kita usahakanlah kita selalu membaca dan memahami situasi kondisi agar kita muda menerima segala keadaan dengan lapang, karena diri ini selalu dimonitor oleh pikiran dan perasaan yang lebih condong dikendalikan oleh emosi diri (jiwa) yang lebih kuat, sehingga apa yang kita respon selalu membawa situasi dan kondisi baik ataupun (sebaliknya) tidak baik, oleh karena itu marilah kita melatih diri untuk berbena mengkondisikan diri agar mampu menjadi pribadi yang lebih baik dan berkualitas.
By Taseman