Penyebab Menurunnya Akhlak Anak
Dalam
pembahasan akhlak, hal ini berkaitan dengan perilaku-perilaku manusia yang baik
maupun buruk. Ketika membahas tentang akhlak pada anak maka hal tersebut
berhubungan dengan proses anak dalam menuju masa remaja hingga dewasa. Dalam
masa-masa emas tersebut (golden age), untuk memberikan sebuah pendidikan dengan
dilandasi oleh pengajaran moral atau akhlak pada anak merupakan sebuah
tentangan yang besar yang harus dihadapi oleh orang tua, karena pada masa
anak-anak akan menentukan bagaimana anak tersebut berkembang ketika sudah
dewasa.
Tantangan
yang dihadapi pun semakin besar seiring dengan berkembangnya zaman dimana
masuknya budaya-budaya asing seperti budaya barat ke Indonesia. Masuknya budaya
barat tidak sesuai dengan budaya yang ada di Indonesia dan hal tersebut
memiliki dampak yang besar dalam perkembangan perilaku anak, salah satunya
adalah munculnya beberapa kasus penyimpangan yang dilakukan oleh anak dibawah
usia, dimana pada usia tersebut seharusnya anak melakukan kegiatan-kegiatan
yang bermanfaat bagi perkembangan mereka. Berikut ini beberapa faktor penyebab
menurunnya akhlak pada anak:
1.
Waktu luang
Waktu
luang merupakan suatu hal yang dapat menumbuhkan sebuah pemikiran-pemikiran
yang cenderung mengarah pada hal-hal yang buruk. Manusia merupakan makhluk yang dinamis, dimana selalu
bergerak dan mengalami perubahan. Apabila manusia tidak melakukan aktivitas
maka akan cenderung pikirannya mengarah memikirkan hal buruk dan tidak
bermanfaat. Untuk itu, anak-anak hendaknya mengisi waktu luang mereka yang
berharga dengan mengerjakan suatu hal yang bermanfaat bagi perkembangan mereka
seperti belajar, membaca, menulis, melakukan hobi dan bakat anak, serta
berkarya sesuai kreativitas anak.[1]
2. Menjalin
hubungan pertemanan dengan pergaulan yang menyimpang dari akhlak mahmudah
Seperti
sabda Nabi Muhammad SAW berikut:
المرءعلى دين خليله فلينظر احدكم من يخالل
Artinya:
Seseorang akan mengikuti agama temannya,
maka hendaknya salah seorang darimu melihat siapa yang dijadikan temannya. (HR. Ahmad)
Rasulullah telah memberi peringatan kepada umat
manusia untuk selalu berhati-hati dalam memilih teman. Di Iindonesia, sering
terjadi pergaulan bebas yang dilakukan oleh remaja bahkan oleh anak. Mereka
cenderung memiliki teman bergaul yang perilakunya buruk. Hal ini lah yang dapat
mempengaruhi perilaku dan tindakan seorang anak. Ketika teman dekat akan
melakukan suatu perbuatan, maka apabila tidak dibekali dengan akhlakul karimah dan
keimanan pada diri seseorang, maka akan cenderung mengikuti sesuatu yang
dilakukan oleh teman nya tersebut. Mereka menganggap bahwa mengikuti apa yang
teman lakukan adalah sebuah solidaritas antar teman.[2]
3.
Mengkonsumsi sumber-sumber bacaan yang merusak
Berbagai media dalam dunia maya biasanya
menginformasikan atau menghasilkan beberapa informasi yang dikemas berupa
artikel, surat kabar, majalah, dan lain-lain. Apabila media-media tersebut mengandung unsur
penipuan, informasi yang mengarah pada provokasi, atau informasi yang cenderung
persuasif atau membujuk dalam hal keburukan, serta media tersebut dapat
mempengaruhi pemikiran anak maka hal tersebut dapat mengakibatkan
pengikisan akidah dan keyakinan
seseorang serta dapat menjerumuskan manusia pada kesesatan. Terutama untuk para anak yang belum
bisa memahami hal yang baik
dan buruk maka sumber-sumber bacaan atau media yang merusak dapat sangat
mempengaruhi penurunan akhlak seorang anak.
4.
Kesenjangan dan buruknya hubungan dengan orang tua
Menurunnya
moral pada anak disebabkan oleh faktor didikan orang tua yang merupakan faktor
terbesar dalam keberlangsungan perkembangan anak. Anak menerima pendidikan
pertamanya di dalam keluarga, maka yang berperan besar dalam perkembangan moral
anak adalah orang tua, anak meniru dan melakukan perbuatan sesuai dengan apa
yang mereka lihat pada orang tua mereka. Apabila anak memiliki hubungan yang
baik serta pola asuh orang tua yang baik maka kemungkinan besar ketika dewasa
anak tersebut tumbuh menjadi anak yang baik. Sebaliknya, jika hubungan keluarga
kurang harmonis, pola asuh orang tua yang salah akan menyebabkan pola pikir dan
perilaku anak kelak akan buruk.
5.
Penyalahgunaan teknologi
Salah satu yang menyebabkan menurunnya
akhlak pada anak adalah penyalahgunaan teknologi. Dengan kemudahan mengakses
informasi dari seluruh dunia hanya dengan genggaman tangan, merupakan sesuatu
yang menguntungkan serta juga merugikan. Contohnya seorang anak memiliki
keingin tahuan yang tinggi akan segala hal, ketika anak ingin tahu akan sesuatu
maka mereka akan menggunakan cara agar mereka dapat mendapat kan jawaban dari
pertanyaan mereka. Ketika seorang anak memanfaatkan akses internet, mereka
mungkin melihat atau mencari sesuatu yang tidak sesuai dengan usia mereka. Hal
ini lah yang menyebabkan munculnya perilaku menyimpang yang dilakukan oleh anak
di bawah umur.[3]
[1] Ali Mas’ud, Akhlak
Tasawuf, (Surabaya: Dwiputra Pustaka Jaya, 2012), hlm. 186.
[2]Ibid., hlm. 187.
[3]Ibid., hlm. 182.