Definisi Sastra Anak
Sastra sebagai karya yang
cerdas,kreatif, imajinatif yang memiliki susunan nilai kearifan nilai estetika
dan ajaran tentang moral dan karakter
bagi para penikmatnya. Sastra
berbicara tentang hidup berbagai persoalan kehidupan manusia yang diungkapkan
dengan bahasa dan ciri khas yang lebih bernuansa keindahaan
Sastra
merupakan bagian kesenian yang dapat memberikan kesenangan, kebahagiaan dan
hiburan untuk manusia.. Jiwa sastra berupa pikiran, perasaan, dan
pengalaman manusia. Sebuah karya sastra akan menjadikan pembacanya lebih kaya
akan pengalaman dan pengetahuan, hati akan bergetar dan jiwa akan diliputi
kesegaran Keindahan sastra terletak pada pengelolaan bahan pokoknya melalui
bahasa. Bahasa sastra mempunyai ciri khas yang berbeda dengan bahasa
sehari-hari. Apalagi jika pembacanya adalah anak-anak yang fantasinya baru
berkembang dan mudah menerima segala macam cerita terlepas dari cerita yang
masuk akala tau tidak.
Membaca buku
sangat penting untuk dilakukan oleh berbagai kalangan. Membaca seharusnya orang
tua membiasakan anak-anak untuk membaca sejak dini, misalnya membaca cerita
anak, cerita dongeng dan lain-lain. Melalui karya sastra dapat mengembangkan
wawasan anak yang membuat anak mengerti dunia dan menjadi prilaku insani, dapat
membayangkan dan merasakan keindahan serta dapat merasakan kesadaran akan
kehidupan orang lain. Sastra memberikan banyak pengalaman seolah-olah anak
tersebut dapat berimajinasi yang dirasakan seakan-akan anak tersebut
mengalaminya, misalnya berpetualang, perjuangan melewati berbagai rintangan.
Sastra anak
adalah bentuk karya sastra yang diperuntukkan untuk anak-anak sebagai jenis
bacaan cerita anak-anak, yang pada umumnya hasil kreatif imajinatif seseorang
yang menggambarkan dunia rekaan, menghadirkan pemahaman, kesenangan dan
pengalaman. Sastra anak dalam kehidupannya memiliki pengaruh yang cukup besar,
karena sastra anak melalui proses membaca sendiri atau menyimak cerita yang dibacakan
orang lain, menjadikan kegiatan yang positif dan meningkatkan ketrampilan
membaca bagi anak,sebagai sarana hiburan untuk anak-anak serta alat pendidik
dalam rangkah penanaman nilai-nilai, norma, perilaku, dan kepercayaan yang
didalam suatu masyarakat.
Sastra anak merupakan sastra untuk
anak. Penulisnya tentu yang ideal adalah anak, tetapi karena sastra dapat
digunakan untuk mendidik, maka penulis dewasa pun dapat menulis sastra anak,
dengan catatan: tema, bahasa, gaya penulisan, dan seterusnya benar-benar
memperhatikan anak. Dengan mengenalkan sastra anak sejak dini, diharapkan akan
mampu meningkatkan keterampilan membaca bagi anak. Sebagai proses visual
membaca merupakan proses menerjemahkan simbol tulis (huruf) ke dalam kata-kata
lisan. Sebagai proses berpikir, membaca mencakup aktivitas pengenalan kata,
pemahaman literal, interpretasi, membaca kritis dan pemahaman kreatif. Anak
sekolah dasar adalah usia dimana anak-anak mulai berkembang secara
karakteristik berdasarkan kelompok usia tertentu.[1]
Sastra (dalam sastra anak-anak)
adalah bentuk kreasi imajinatif dengan paparan bahasa tertentu yang
menggambarkan dunia rekaan, menghadirkan pemahaman dan pengalaman tertentu, dan
mengandung nilai estetika tertentu yang bisa dibuat oleh orang dewasa ataupun anak-anak.[2]
Saxby mengemukakan bahwa jika
citraan dan atau metafora kehidupan yang dikisahkan itu berada dalam jangkauan
anak-anak, baik yang melibatkan aspek emosi, perasaan, pikiran, saraf sensor,
maupun pengalaman moral, dan diekspresikan dalam bentuk-bentuk kebhasaan yang
juga dapat dijangkau dan dipahami oleh pembaca anak-anak, buku atau teks
diklasifikasikan sebagai sastra anak. Jadi, sebuah buku dapat dipandang sebagai
sastra anak jika citraan dan metafora kehidupan yang dikisahkan, baik secara
isi (emosii, perasaan, pikiran, saraf sensori, dan pengalaman moral) maupun
bentukl (kebahasaan dan cara-cara pengekspresian), dapat dijangkau dan dipahami
oleh anak-anak sesuai tingkat perkembangan jiwa. [3]
Sastra anak adalah sastra untuk
anak. Penulisnya tentu yang ideal adalah anak, tetapi karena sastra dapat
digunakan untuk mendidik, maka penulis dewasa pun dapat menulis sastra anak,
dengan catatan: tema, bahasa, gaya penulisan, dan seterusnya benar-benar
memperhatikan anak. Sastra anak adalah sastra yang layak untuk anak. Tema yang
dibahas pantas untuk anak. Bahasanya layak untuk anak, indah dan penuh dengan
fantasi yang akan merangsang tumbuh suburnya imajnasi anak.
Sesuai
dengan sasaran pembacanya, sastra anak dituntut untuk dikemas dalam bentuk yang
berbeda dari sastra orang dewasa hingga dapat diterima anak dan dapat dipahami
mereka dengan baik. Sastra anak merupakan pembayangan atau pelukisan kehidupan
anak yang imajinatif ke dalam bentuk struktur bahasa anak. Sastra anak
merupakan sastra yang ditujukan untuk anak, bukan sastra tentang anak. Sastra
tentang anak bisa saja isinya tidak sesuai dengan anak-anak, tetapi sastra
untuk anak sudah tentu sengaja dan disesuaikan untuk anak-anak selaku pembacanya.
(Puryanto,2008:2)[4]
Sastra anak adalah karya sastra yang
secara khusus dapat dipahami oleh anak-anak dan berisi tentang dunia yang akrab
dengan anak-anak, yaitu anak yang berusia antara 6-13 tahun. Seperti pada jenis
karya sastra pada umumnya, sastra anak juga berfungsi sebagai media Pendidikan
dan hiburan, membentuk kepribadian anak, serta menuntun kecerdasan emosi anak.
Pendidikan dalam sastra anak memuat amanat tentang moral, pembentukan
kepribadian anak, mengembangkan imajinasi dan kreativitas, serta memberi
pengetahuan ketrampilan praktis bagi anak. Fungsi hiburan dalam sastra anak
dapat membuat anak merasa bahagia atau senang membaca, senang dan gembira
mendengarkan cerita ketika dibacakan atau dideklamasikan, dan mendapatkan
kenikmatan atau kepuasan batin sehingga menuntun kecerdasan emosinya.
[1] Sri Normuliati, “Karya Sastra Anak Sebagai Media Untuk
Meningkatkan Ketrampilan Membaca Anak SD,” Prosiding
Seminar Nasional PS2DM UNLAM 1, no. 1 (2015): 67–74.
[3] Burhan Nurgiyantoro, “Sastra Anak: Persoalan Genre,” Humaniora 16, no. 2 (2004): 107–22,
https://doi.org/10.22146/jh.v16i2.811.
[4] M.Hum. Alfian Rokhmansyah, S.S., Studi Dan Pengkajian Sastra Perkenalan Awal Terhadap Ilmu Sastra,
Cetakan I (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2014).