Pengertian Penilaian dan Evaluasi
Penilaian secara umum dapat diartikan sebagai prosen untuk mendapatkan informasi dalam bentuk apapun yang dapat digunakan untuk dasar pengambilan keputusan tentang siswa baik menyangkut kurikulum, program pembelajaran iklim sekolah, maupun kebijakan sekolah.
Pengertian Penilaian
Penilaian secara sederhana dapat diartikan sebagai proses pengukuran dan non pengukuran untuk memperoleh data karakteristik peserta didik dengan aturan tertentu. Dan juga dapat diartkan sebagai penafsiran data hasil pengukuran berdasarkan kriteria maupun aturan aturan tertentu.
Penilaian merupakan bagian terpenting dalam pembelajaran. Penilaian merupakan tahap lanjutan setelah pengukuran. Penilaian secara umum dapat diartikan sebagai proses untuk mendapatkan informasi dalam bentuk apapun yang dapat digunakan untuk dasar pengambilan keputusan tentang siswa baik menyangkut kurikulum, program pembelajaran iklim sekolah, maupun kebijakan sekolah.
Penilaian secara sederhana dapat diartikan sebagai proses pengukuran dan non pengukuran untuk memperoleh data karakteristik peserta didik dengan aturan tertentu. Dan juga dapat diartkan sebagai penafsiran data hasil pengukuran berdasarkan kriteria maupun aturan aturan tertentu.
Menurut Djemari Mardapi ada 2 acuan yang dapat digunakan dalam proses penilaian yaitu acuan norma dan acuan kriteria. Acuan norma berpendapat bahwa kemampuan orang itu berbeda-beda tetapi bisa digambarkan. Dan acuan kriteria berasumsi bahwa apapun dpaat dipelajari oleh smeua orang tetapi massanya yang beda. Untuk acuan norna ini dipergunakan untuk menentukan posisi seorang tersebut di dalam kelompok. Sedangka kriteria digunakan intuk menentukan kelulusan seseorang berdasarkan kriteria yang sudah ditetapkan. Dengan adanya acuan norma dan kriteria pengukuran dan penilaian pun dapat ditafsirkan berbeda-beda tergantung kriteria yang sudah ditentukan sejak awal.
Contohnya skor yang diperoleh diolah, tiara mendapat nilai yang baik. Kendaraan melaju 40km/jam jarak tempuh kendaraan tersebut berbeda beda apabila kendarannya jenis mobil dan sepeda motor.
Menurut Chittenden (Djemari, 2008:6) dalam S. Eko Putro Widoyoko (2009) kegiatan penilaian dalam proses pembelajaran perlu diarahkan pada empat hal, yaitu :
Penilaian merupakan bagian terpenting dalam pembelajaran. Penilaian merupakan tahap lanjutan setelah pengukuran. Penilaian secara umum dapat diartikan sebagai proses untuk mendapatkan informasi dalam bentuk apapun yang dapat digunakan untuk dasar pengambilan keputusan tentang siswa baik menyangkut kurikulum, program pembelajaran iklim sekolah, maupun kebijakan sekolah.
Penilaian secara sederhana dapat diartikan sebagai proses pengukuran dan non pengukuran untuk memperoleh data karakteristik peserta didik dengan aturan tertentu. Dan juga dapat diartkan sebagai penafsiran data hasil pengukuran berdasarkan kriteria maupun aturan aturan tertentu.
Menurut Djemari Mardapi ada 2 acuan yang dapat digunakan dalam proses penilaian yaitu acuan norma dan acuan kriteria. Acuan norma berpendapat bahwa kemampuan orang itu berbeda-beda tetapi bisa digambarkan. Dan acuan kriteria berasumsi bahwa apapun dpaat dipelajari oleh smeua orang tetapi massanya yang beda. Untuk acuan norna ini dipergunakan untuk menentukan posisi seorang tersebut di dalam kelompok. Sedangka kriteria digunakan intuk menentukan kelulusan seseorang berdasarkan kriteria yang sudah ditetapkan. Dengan adanya acuan norma dan kriteria pengukuran dan penilaian pun dapat ditafsirkan berbeda-beda tergantung kriteria yang sudah ditentukan sejak awal.
Contohnya skor yang diperoleh diolah, tiara mendapat nilai yang baik. Kendaraan melaju 40km/jam jarak tempuh kendaraan tersebut berbeda beda apabila kendarannya jenis mobil dan sepeda motor.
Menurut Chittenden (Djemari, 2008:6) dalam S. Eko Putro Widoyoko (2009) kegiatan penilaian dalam proses pembelajaran perlu diarahkan pada empat hal, yaitu :
- Penelusuran, yaitu kegiatan yang dilakukan untuk menelusuri apakah proses pembelajaran telah berlangsung sesuai yang direncanakan atau tidak. Untuk kepentingan ini pendidik mengumpulkan berbagai informasi sepanjang semester atau tahun pelajaran melalui berbagai bentuk pengukuran untuk memperoleh gambaran tentang pencapaian kemajuan belajar siswa.
- Pengecekan, yaitu untuk mencari informasi apakah terdapat kekurangan-kekurangan pada peserta didik pada proses pembelajaran.
- Pencarian, yaitu untuk mencari dan menemukan penyebab kekurangan yang muncul selama proses pembelajaran berlangsung.
- Penyimpulan, yaitu untuk menyimpulkan tentang tingkat pencaapaian belajar yang telah dimiliki peserta didik.
Pengertian Evaluasi
Evaluasi berasal dari bahasa inggris yaitu evaluation yang mengandung kata dasar value yang berarti nilai. Dalam istilah evaluasi berkaitan dengan baik atau buruknya sesuatu hal.
Evaluasi dapat diartikan sebagai proses untuk menentukan kriteria standar dalam melakukan pengukuran dan penilaian serta dalam mengambil keputusan berdasarkan kriteria tersebut. Terdapat berbagai pendapat mengenai evaluasi dalam pembelajaran. Menurut Suharsimi Arikunto evaluasi merupakan kegiatan menilai dan mengukur yang dilakukan oleh guru terhadap pekerjaan siswa.
Evaluasi menurut Slavin yaitu ukuran kinerja atau pekerjaan siswa secara akademik maupun non akademik yang digunakan untuk menentukan strategi pembelajaran. Subyek evaluasi yaitu guru dan siswa. Terkait subyek evaluasi Slavin juga mengemukakan tiga bentuk pengertian evaluasi (1) evaluasi sebagai umpan balik, (2) evaluasi sebagai intensif, (3)evaluasi sebagai informasi. Evaluasi dapat dijadikan umpan balik antar guru dan siswa untuk mengetahui kemampuan yang dimiliki siswa. Dari umpan balik tersebuat juga bisa menghasilkan informasi mengenai pengajaran yang dilakukan guru dan dampak bagi siswa. Setelah keduanya mengetahui informasi mereka akan memperbaiki dengan cara atau trik tertentu.
Dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa evaluasi adalah suatu proses untuk menentukan nilai atau baik buruknya kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh guru maupun siswa melalui pengukuran dan penilaian.
Proses evaluasi juga dapat dijadikan dasar untuk siswa dalam membuat keputusan dalam memilih peran di masyarakat. Contoh evaluasi dalam pembelajaran :
Evaluasi dapat diartikan sebagai proses untuk menentukan kriteria standar dalam melakukan pengukuran dan penilaian serta dalam mengambil keputusan berdasarkan kriteria tersebut. Terdapat berbagai pendapat mengenai evaluasi dalam pembelajaran. Menurut Suharsimi Arikunto evaluasi merupakan kegiatan menilai dan mengukur yang dilakukan oleh guru terhadap pekerjaan siswa.
Evaluasi menurut Slavin yaitu ukuran kinerja atau pekerjaan siswa secara akademik maupun non akademik yang digunakan untuk menentukan strategi pembelajaran. Subyek evaluasi yaitu guru dan siswa. Terkait subyek evaluasi Slavin juga mengemukakan tiga bentuk pengertian evaluasi (1) evaluasi sebagai umpan balik, (2) evaluasi sebagai intensif, (3)evaluasi sebagai informasi. Evaluasi dapat dijadikan umpan balik antar guru dan siswa untuk mengetahui kemampuan yang dimiliki siswa. Dari umpan balik tersebuat juga bisa menghasilkan informasi mengenai pengajaran yang dilakukan guru dan dampak bagi siswa. Setelah keduanya mengetahui informasi mereka akan memperbaiki dengan cara atau trik tertentu.
Dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa evaluasi adalah suatu proses untuk menentukan nilai atau baik buruknya kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh guru maupun siswa melalui pengukuran dan penilaian.
Proses evaluasi juga dapat dijadikan dasar untuk siswa dalam membuat keputusan dalam memilih peran di masyarakat. Contoh evaluasi dalam pembelajaran :
- tes formatif yaitu tes dalam jangka pendek atau tes yang dilakukan pada saat proses pembelajaran atau akhir pembelajaran.
- tes sumatif yaitu tes yang dilakukan pada saat selesainya semua unit pelajaran. Yang bertujuan untuk mengevaluasi peserta didik dalam menempuh proses pembelajaran dalam waktu tertentu.